Kamis, 14 April 2011

Jaga Kuta Kita!

"Liputan6.com, Bali: Puluhan wisatawan asing mengikuti pelepasan anak penyu atau tukik di pantai Kuta, Bali, Kamis (14/4). Acara yang diikuti warga, pengelola pantai, serta aparat pemerintah ini merupakan bagian dari kampanye "Kuta Bebas Sampah."

Pariwisata Bali sempat tercoreng terkait sebuah artikel di majalah Time. Ulasan tersebut menggambarkan bahwa berlibur di Bali terasa bagai di neraka, karena banyak sampah berserakan. Langkah pembersihan terus dilakukan sejak saat itu.  "Sama sekali tidak seperti neraka. Bagi kami tempat ini indah, malah seperti surga," ujar Louisa Jones, wisatawan asal Australia.

Artikel tentang banyaknya sampah rupanya tidak terlalu memojokkan Bali. Namun untuk menjaga citra Bali sebagai salah satu tempat wisata terindah dunia, pemerintah bertekad menjaga kebersihan setiap saat.(WIL/YUS)"



Seperti dilansir oleh Liputan6.com , kini pantai Kuta Bali tak sebersih beberapa tahun yang lalu. Bisa kita lihat sampah berserakan dipantai seolah gelar Paradise Island siap lengser. Bali adalah salah satu destinasi pariwisata internasional yang telah memiliki nama di dunia. Maka dari itu, sudah selayaknya kita terus menjaga lingkungan bali tetap asri.  Hal ini berkaitan dengan materi IBD bagian Manusia dan Keindahan. Panorama alam Bali yang eksotis merupakan contoh dari keindahan alam. Sudah sewajarnya kita menjaga suatu keindahan, agar bisa menciptakan daya tarik. Namun, satu hal yang mungkin sangat penting, jangan hanya mengembangkan pariwisata di Bali saja. Negara ini masih memiliki banyak keindahan panorama alam, pariwisata yang berpotensi untuk menjadi destinasi internasional juga. Untuk itu, kita sebagai warga Indonesia harus bangga dengan apa yang kita miliki, bukan bangga dengan yang 
orang lain miliki.






Referensi : http://berita.liputan6.com

Manusia dan Keindahan

Keindahan, keindahan adalah suatu nilai kebenaran yang memiliki daya tarik. Keindahan bersifat universal, semua orang dapat menikmati keindahan. Setiap hal yang kita lakukan secara indah pasti akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Keindahan adalah abadi, suatu keindahan tidak terikat oleh waktu, bisa dinikmati sepanjang masa.
Gambar 1:
Keindahan yang direalisasikan
dalam bentuk karya seni
Keindahan sulit untuk dinyatakan, karena keindahan itu sendiri bersifat abstrak. Suatu keindahan bisa kita nikmati jika diwujudkan dalam suatu bentuk atau karya. Maka dari itu bentuknyalah yang membuat kita bisa berkomunikasi dengan keindahan.
Keindahan yang diwujudkan dalam bentuk bisa terbagi menjadi dua macam, yaitu keindahan symetria atau keindahan berdasarkan penglihatan, serta keindahan harmonia atau keindahan berdasarkan pendengaran. Sebenarnya keindahan itu sendiri memiliki arti yang sangat luas. Keindahan dapat diartikan secara luas menjadi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.

Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai yang menyangkut tentang keindahan. Nilai ini bisa digolongkan menjadi nilai subjektif dan nilai objektif, ataupun bisa diglongkan menjadi nilai individu atau kelompok. Tapi yang paling penting adalah nilai ini memiliki dua bagian yaitu nilai ekstrinsk dan nilai intrinsik. Nilai ekstrinsik adalah tentang guna dari nilai itu sendiri kepada penikmatnya. Sedangkan nilai intrinsik adalah guna dari nilai itu untuk benda itu sendiri.
Sebab – sebab manusia menciptakan keindahan :
  • ·         Tata nilai yang telah usai
  • ·         Kemerosotan zaman
  • ·         Penderitaan manusia
  • ·         Keagungan Tuhan


Renungan
Renungan adalah adalah hasil dari pemikiran kita, hasil dari merenung. Dalam merenung untuk menciptakan karya seni ada tiga teori, antar lain:
  • ·         Teori Pengungkapan: teori ini menyebutkan bahwa karya seni adalah suatu       pengungkapan dari perasaan senimannya.
  • ·         Teori Metafisik: teori ini diusung uleh Plato berdasarkan karya – karyanya.
  • ·         Teori Psikologis: teori ini menjelaskan bahwa karya seni merupakan bentuk terselubung dari keinginan bawah sadar para senimannya.
Referensi : Modul Materi IBD

Manusia dan Penderitaan


Penderitaan, hal pertama yang tersirat jika kita mendengar kata ini adalah, berdoa agar kita dijauhkan dari penderitaan. Bagi seseorang yang tidak tahan dengan deria yang dialaminya, ia bisa saja melakukan hal yang berbahaya, contohnya saja bunuh diri. Sebelumnya kita kenali dulu arti dari penderitaan itu sendiri. Menurut etimologinya kata derita berasal dari bahasa Sansakerta dhra yang berarti menanggung. Derita itu sendiri dapat diartikan menjadi menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu wujudnya dapat berupa penderitaan batin atau penderitan lahir. Penderitaan batin lebih  sulit disembuhkan dibanding penderitaan lahir. Meski begitu, penderitaan dapat menjadi pemicu untuk seseorang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Bentuk penderitaan dapat dibagi menjadi dua, antara lain:

1.       Siksaan
Siksaan dapat berupa siksaan fisik atau juga bisa berupa siksaan psikis. Siksaan fisik dapat terjadi akibat kesalahan seseorang. Jika siksaan fisik bisa disembhkan dengan cara medis, siksaan psikis sangat sulit untuk disembuhkan. Siksaan psikis bisa sembuh tergantung dari bagaimana cara orang tersebut menghandle masalahnya. Bagaimana ia bisa memotivasi dirinya sendiri untuk kembali bangkit. Siksaan batin juga dapat berupa phobia atau ketakutan yang berlebih. Berikut adalah beberapa contoh phobia yang unik :
·         Takut Duduk di Bawah =Kathisophobia,
·         Takut Emas =Aurophobia,
·         Takut Es Batu =Cryophobia,
·         Takut Fenomena Kosmis =Kosmikophobia,
·         Takut Filosofi =Philosophobia,
·         Takut Hutan =Xylophobia,
·         Takut Hutan di Malam Hari =Nyctophobia,
·         Takut Ibu Tiri =Novercaphobia,
·         Takut Ide =Ideophobia,
·         Takut Ide Baru =Cenophobia,
·         Takut Ikan =Ichthyophobia,
·         Takut Inggris =Anglophobia,

2.       Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah tekanan batin yang dirasakan seseorang  sehingga membuat dirinya berperilaku tidak wajar. Kekalutan mental ini bisa disebabkan oleh permasalahan internal atau eksternal.  Kekalutan dapat berdampak negatif bagi diri seseorang dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Seseorang yang mengalami kekalutan mental dapat melakukan sesuatu yang berlebihan dalam masyarakat. Mudahnya terjadi konflik. Atau pada dirinya sendiri fisiknya akan menjadi lemah. Ketika seseorang yang mengalami kekalutan mental tidak bisa menyelesaikan masalahnya, maka dia akan mengalami frustasi. Bentuk dari frustasi bermacam –macam contohnya sebagai berikut :
·         Regresi
·         Agresi
·         Fiksasi
·         Proyeksi
·         Identifikasi
·         Narsisme
·         Autisme

Orang yang mengalami penderitaan akan bisa berdampak baik atau malah sebaliknya. Berdampak baik jika ia akan menjalani hidup secara optimis bahwa dia tidak boleh terjerat lagi dalam penderitaan. Dampak buruknya adalah jika ia mengalami putus asa atau frustasi, sehingga ia merusak dirinya sendiri.

Referensi : Modul Materi IBD , http://blogofcheese.wordpress.com

Manusia dan Cinta Kasih

Setelah pada posting sebelumnya saya berbicara mengenai manusia dan kebudayaan, pada posting kali ini saya akan menjelaskan beberapa hal mengenai “Manusia dan Cinta Kasih”. Seperti yang kita ketahui, setiap manusia pasti memiliki cinta. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa cinta. Pertama – tama kita definisikan dahulu arti cinta kasih itu sendiri. Menurut kamus besar bahasa Indonesia karya  WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Seseorang yang tidak mempunyai cinta kasih, maka hatinya bisa dibilang beku. Rasa cinta menurut ilmu kesehatan dipengaruhi oleh hormon Dophamine. Hormon ini bekerja seperti Zat adiktif. Ketika kita menyukai sesorang, hormon ini akan memberi kita rasa ketagihan untuk ingin terus bersamanya.
Pengungkapan rasa cinta dapat dinyatakan dalam berbagai cara, bisa itu perilaku, materi, karya atau mungkin rasa cinta itu sendiri bisa sangat sulit untuk diungkapkan. Meskipun rasa cinta itu bisa sulit diungkapkan, tapi rasa cinta bisa dengan mudah kita rasakan.













Gambar 1: Pelukan adalah satu bentuk pengungkapan dari rasa sayang

Kasih Sayang: Kasih sayang adalah rasa sayang yang dalam terhadap seseorang.  Kasih sayang adalah penting untuk menjaga keharmonisan suatu hubungan.

Kemesraan: Kemesraan adalah suatu bentuk lanjut dari rasa sayang. Rasa sayang akan menghasilkan suatu hubungan yang mesra. Kemesraan akan membuat suatu hubungan lebih berwarna.

Pemujaan: Pemujaan adalah rasa cinta yang mengagung-agungkan. Pemujaan itu bisa berupa pemujaan kita terhadap sesama manusia, atau pemujaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Belas Kasihan: Rasa belas kasihan adalah rasa empati terhadap sesama manusia.

Referensi: Modul Materi IBD , http://lintas.me/GDHZORZQ

Manusia dan Kebudayaan

Manusia, dalam kehidupan sehari – harinya manusia sering kali menciptakan sesuatu karya ataupun kebiasaan sesuai dengan daerahnya masing – masing. Suatu bentuk representasi kecintaan manusia terhadap kebiasaannya bisa disebut sebagai kebudayaan. Kebudayaan dan manusia tidak bisa dipisahkan. Setiap daerah yang ditinggali oleh manusia pasti memiliki satu kebudayaan yang khas. Contoh globalnya yaitu dunia barat dan dunia timur memiliki budaya masing – masing. 













Gambar 1: Marawis, salah satu kebudayaan dari Timur Tengah

Budaya itu akan melekat pada setiap manusia. Kebudayaan pun bisa hilang jika manusianya tidak lagi peduli. Budaya dapat berbentuk karya seni ataupun adat istiadat. Kebudayaan sangat penting bagi setiap manusia sebagai identitasnya. Dewasa ini banyak kebudayaan tradisional yang dipadukan dengan elemen modern. Adapun para ahli mengemukakan 7 unsur dari kebudayaan yaitu :

1.            unsur religi
2.            sistem kemasyarakatan
3.            sistem peralatan
4.            sistem mata pencaharian hidup
5.            sistem bahasa
6.            sistem pengetahuan
7.            seni

Unsur religi adalah unsur yang mencitrakan hubungan antara kebudayaan dengan nilai kerohanian, nilai hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Unsur sistem kemasyarakatan, adalah bagaimana suatu kebudayaan itu berjalan dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap masyarakat dalam setiap daerah memiliki caranya masing – masing. Unsur sistem peralatan adalah tentang instrumen yang digunakan dalam menjalani kebudayaan tersebut. Unsur sistem mata pencaharian hidup adalah mata pencaharianpun dapat mempengaruhi kebudayaan. Unsur sistem bahasa adalah bagaimana suatu kebudayaan itu disampaikan. Sistem pengetahuan adalah tentang ilmu yang menjadi sumber untuk setiap kebudayaan. Unsur seni adalah nilai estetika pada sebuah kebudayaan.

Referensi: Modul Materi IBD